Belum pernah terjadi di Indonesia. Seorang artis remaja belia, yang tengah menjalani transisi dari anak-anak, remaja, menuju dewasa, melampiaskan kekecewaannya melalui situs Youtube, yang terbuka bagi semua netters di seantero dunia. Itulah yang dilakukan oleh Andriani Marshanda yang popular dengan Marshanda.
Tak cuma satu, Chacha – panggilan akrab Marshanda – merekam video curahan hatinya dalam berbagai versi. Ada yang menampilkan Chacha sedang menangis tersedu dengan wajah muram sambil mengenakan piyama biru, rambut kusut dan muka pucat. Ada yang menampilkan ‘hujatan’ yang ia tujukan untuk beberapa teman SD-nya, menyebutkan beberapa nama teman yang ia anggap pernah memusuhinya saat di bangku Sekolah Dasar.
Video versi lain, Chacha menyanyi dengan mimik wajah marah dan sakit hati. Setelah itu, muncul video rekaman gadis 10 Agustus 1989 ini dan temannya sedang bernyanyi bareng, dengan mimik wajah menggoda dan dibuat seksi.
Penampilan Chacha, yang Senin (10/8) lalu genap 20 tahun, berbalik 180 derajat dibandingkan dengan yang selama ini kita lihat di sinetron-sinetronnya, dan video klip nyanyinya alim, anggun, jelita. Tiba-tiba berubah menjadi galak. Belum lagi tampilan rambutnya yang pirang dan pilihan bajunya yang seksi.
Penampilan Chacha, yang Senin (10/8) lalu genap 20 tahun, berbalik 180 derajat dibandingkan dengan yang selama ini kita lihat di sinetron-sinetronnya, dan video klip nyanyinya alim, anggun, jelita. Tiba-tiba berubah menjadi galak. Belum lagi tampilan rambutnya yang pirang dan pilihan bajunya yang seksi.
Sebuah blog bernama Pecas Ndahe menelisik, Marshanda merupakan sedikit artis Indonesia yang sangat gaul di dunia maya. Melek IT dan media sosial .
Dia memiliki beberapa account di beberapa jejaring sosial, yakni:
1. http://plurk.com/marshanda
2. http://twitter.com/amarshanda
3. http://myspace.com/marshandamusic
4. http://bebo.com/marshandaA
5. http://youtube.com/marshandaofficial
6. http://www.ilike.com/artist/Marshanda
Sejauh ini, Marshanda hanya memilih youtube sebagai tempat curhatnya. Youtube memang paling popular di seantero dunia.
Hampir semua video rekaman Caca dibuat dalam latar belakang yang menggambarkan ruang tamu, lampu gantung, AC dan sederet sofa dengan bantalnya.
Chacha mengungkapkan dia adalah gadis brokenhome. “Anak-anak yang berpikir dirinya broken home, itu mereka yang milih sebenarnya. Mereka memilih untuk dianggap orang yang brokenhome. Latar belakang keluarga gue rusak, la la laa..,” urainya sambil menggoyangkan rambut pirangnya.
“Kaya gue salah satunya. Tapi jangan kaya gitu, kita tuh harus percaya kalau bisa sembuh dari trauma-trauma masa kecil dan trauma-trauma yang diakibatkan bokap nyokap lu, struggle, cari cita-cita…jangan cari duit, cari teman boleh, tapi nggak usah… lebay,” kata Chacha berbagi duka.
Marshanda tak seberuntung gadis remaja lain yang setiap saat bisa bermanja dengan sang ayah. Chacha baru bisa bertemu ayahnya setelah pisah selama 15 tahun! Dan itu dianggapnya sebagai hadiah besar di ulang tahun yang ke-20.
CAPEK SUTING
Penghakiman paling mudah atas tayangan video itu adalah Marshanda “sedang cari sensasi”, cari publisitas baru, karena mencari popularitasnya yang sedang merosot, karir artisnya meredup, dst. dll.
Namun persoalannya tak sesederhana itu. Bila menilik perjalanan karirnya, sejak usia 1 tahun sebagai bintang iklan, Filma, Cadbury Eclairs, Supermi Ayam Bawang, Es Mony, Tango Wafer, Chicken Nuggets, Carvil Millenium, Susu Bendera, Belia, Emeron, Bank Tamara dan Vaseline.
Lalu berakting di sinetron anak-anak Bidadari hingga 156 episode dan Bidadari 2 sepanjang 98 episode , lalu Kisah Sedih di Hari Minggu (26 episde) yang soundtrack-nya melesatkannya di panggung nyanyi, berlanjut dengan sinetron Kisah kasih di Sekolah, rekaman, hingga terakhir, dia suting sinetron-sinetron agamis.
Intinya, dengan episode-episode panjang, justru sebaliknya Chacha justru kelelahan suting.
BUKAN TULANG PUNGGUNG KELUARGA
Selain itu, Marshanda bukan tipe artis yang merangkap tulang punggung keluarga, yang mau tak mau harus terus manggung, suting, untuk menghidupi keluarga besar sebagaimana almarhum Nike Ardila atau Anggun C Sasmi pada masanya – sekedar menyebut nama. Ibunya, Rianti Sofyan adalah pewaris Hotel Sofyan, Jakarta. Keluarga kelas menengah.
Namun Marshanda memang tengah bermasalah. Keliru keterangan managernya, Lia, yang menyebut “Marshanda baik-baik saja”. Penghiburan yang menyesatkan publik.
Terungkap ada dua masalah yang dihadapi Marshanda; fisik dan psikis. Sebagaimana diungkapkan keluarga dengan menghadirkan dokter, Marshanda mengalami penyempitan saraf tulang belakang dan terserang maag akut. dr Paulus Simandibrata S.pd, dokter keluarga Marshanda menjelaskan, sudah lama Marshanda mengalami gangguan penyempitan tulang belakang. ” Tapi scanning baru mulai Juni 2009 kemarin, “ katanya.
“Sebenarnya penyempitan syaraf itu tidak mengganggu psikisnya, mungkin karena semua terjadi bersamaan, dia nggak siap menanggungnya,” jelas dokter keluarga Marshanda di rumah marshanda, di Jalan Lembang No. 62, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/8) malam.
dr. Paulus masih yakin mampu menangani Marshanda. Ia sama sekali merasa belum perlu merujuk pasiennya ke dokter lain, apalagi dokter jiwa atau psikolog.
DEPRESI
Tak seperti biasanya pemerhati masalah pendidikan dan anak, Kak Seto, tembak langsung. Dia menyebut orang tua Marshanda patut dipersalahkan. “Secara jujur harus berani diakui orang tua memang patut dipersalahkan,” ujar Kak Seto kepada situs portal detik.com.
Dikatakannya, proses perkembangan fisik dan kejiwaan seorang anak mutlak menjadi tanggung jawab orang tua. Orang tua harus bisa membimbing anaknya dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
Kak Seto menyoroti bagaimana seharusnya orang tua mendidik dan mengarahkan perkembangan jiwa seorang anak. “Ini bisa jadi pembelajaran bagi semua orang tua, terutama dalam menjalin komunikasi dengan anaknya.
Anak-anak tidak bisa selalu dituntut soal prestasi akademiknya, harus rangking, harus juara kelas, harus ini, harus itu. Tapi juga orang tua harus mendengarkan dan tahu perasaan anaknya,” tuturnya.
Senada dengan kak Seto, psikolog UI Rose Mini menduga apa yang dilakukan Caca lebih karena beban dan depresi yang dialami. Apalagi, usia Caca masih terbilang belia.
“Mungkin ini salah satu pemicu. Awalnya mungkin dia ada beban dan depresi. Dia masih kurang pengalaman hidup,” jelas dosen yang akrab dipanggil Mbak Romi ini.
Dikemukakannya, pada rentang usia itu, kondisi emosi memang dalam kategori labil. Video caci maki tidak akan dilakukan Chacha bila ada orang terdekat yang membantu.
“Dia masih remaja dan labil. Seharusnya ada orang membantunya. Atau dia mencari bantuan. Tujuannya biar ada solusi dan di masa depan nggak akan ada masalah yang sama lagi,” ucap Mbak Romi.
Sementara itu, psikolog Ratih Andjayani Ibrahim menjelaskan apa yang dilontarkan Chacha bisa jadi justru positif. “Itu lebih pada sharing tentang pikiran perasaan bagaimana mengolah peristiwa tersebut untuk do something,” urai Ratih.
Menurutnya, perceraian menimbulkan trauma dan luka mendalam. Apalagi, bila sang anak kerap melihat pertengkaran ayah dan ibu. “Kelihatannya si anak memang baik, lantaran sebuah nasib yang harus dihadapi.
Tetapi kalau bisa memutar balik waktu, nggak ada anak yang ingin orang tuanya cerai,” katanya.
Ratih menambahkan luka yang dialami anak korban perceraian sulit sembuh. Bahkan bisa jadi sang anak akan membawa luka tersebut seumur hidup. “Anak-anak itu akan membawa luka terus dan bisa saja membangun luka yang sama di kemudian hari,” tandas dia.
Marshanda mengungkapkannya di youtube karena di rumahnya tak ada tempat curhat dan pelampiasan. Kesimpulan itu yang paling mendekati kebenaran. Semoga Chacha cepat sembuh!
source : poskota
Sabtu, 15 Agustus 2009
Daftar Account Situs Jejaring Sosial Marshanda
Jumat, 14 Agustus 2009
Marshanda Ingin Seperti Slank
Jakarta - Apa yang dilakukan Marshanda memposting video ke YouTube, menurut manajernya, Nilia, karena dia ingin memiliki album lagi. Dia ingin seperti Slank.
Punya cita2 mo jadi kaya Slank :) tulis Marshanda pada 3:39 AM Aug 8th from web di twitternya, amarshanda.
Sebelumnya, dia juga sempat memposting ntar sore mo nonton Slank di Rockingland!! :D pada 10:24 PM Aug 7th from web.
Namun untuk saat ini menjadi penyanyi yang sukses seperti Slank agak sulit untuk Marshanda. Sebab setelah 'Bernafas Dengan Cintamu', artis berusia 20 tahun ini tidak menelurkan album. Boro-boro album, singlenya pun tidak meledak di pasaran.
"Dia itu orangnya perfeksionis. Ekspetasi dia terhadap album sangat tinggi sekali. Tanpa sadar dia tampil di Youtube. Dia sampai sampai nggak ngerti kalau tiap orang punya batas kemampuan. Mamanya sih suka memberi peringatan," kata manajernya, Nilia.
Sementara untuk Marshanda, Survive itu MAHAL harganya. Tulis dia pada 2:09 AM Aug 10th from TwitterBerry. [ana]
Kesedihan Marshanda di Facebook
INILAH.COM, Jakarta - Sejak lama rupanya Marshanda merindukan ayahnya Irwan Yusuf, yang bercerai dengan ibunya sejak dia berusia 5 tahun. Di Facebook, Marshanda mengungkapkan betapa bencinya dia pada sang ayah.
Caca, demikian panggilan kesayangan Marshanda, menulis jeritan hatinya di Facebook pada 3 Agustus 2009. Dalam bahasa Inggris, dia menuliskan betapa dia mencintai keluarganya saat kecil.
I care more bout my mum, i care more about my dad, my little brother and little sister...
Namun pertengkaran, teriakan, pecahan kaca, mengganggu masa kecilnya. Hanya menangis seorang diri yang bisa dilakukannya. Hingga kini, Caca mengaku masih terus mengingat masa kecilnya.
Im too strong for a kid that used to be beaten by her unloving dad...
u dont beat me by hands, dad...
u keep beating me by ignorance
ur a stupid human being and i dont understand why God gave me u...
Namun sebagai anak, Caca sulit untuk tidak mencintainya. Namun lebih susah lagi untuknya untuk mencintai sang ayah. Apalagi, wajah mereka banyak kesamaan.
i hate u so much
but u exist
and u are real
but ur never here.
and i look up, i asked to the Known Loving Allah...
WHAT ARE U DAD??????
WHAT ARE U????
Caca yang memiliki 2 adik tersebut menuliskan betapa kangennya dia menjadi anak yang normal. Menginginkan pelukan ayah seperti saat dia berusia 3 hingga 5 tahun. [ana]